Trailer film Innoncence of Muslim berdurasi 14 menit itu akan tetap ada di YouTube. Gugatan dari aktris yang main di film itu, Cindy Lee Garcia, tidak dikabulkan hakim di Pengadilan Tinggi Los Angeles. Menurut pengamat hukum sangat sulit menggugat Google untuk kasus ini.
Ahli hukum mengatakan putusan itu cenderung menentang pengunjuk rasa
film itu. Gugatan sedikit memiliki kesempatan untuk berhasil karena
hukum federal melindungi pihak ketiga yang menangani konten.
Cindy Cohen, Direktur Hukum Electronic Frontier Foundation, mengatakan
Garcia memiliki klaim terhadap pembuat film tetapi tidak terhadap
Google. "Undang-undang melindungi Google di sini karena mereka bukan
produsen film," kata Cohen. "Anda tidak menginginkan situasi di mana
tuan rumah bertanggung jawab atas konten. Lalu tidak ada yang pernah
menjadi tuan rumah.."
Putusan itu dibacakan hakim pada Kamis lalu. Hakim Luis Lavin menolak
permintaan Garcia karena ia dianggap belum bisa memperlihatkan
kesepakatan dengan si pembuat Film "Innocence Muslim" dan pria di balik
film itu dalam salinan gugatannya.
Sebelumnya Cindy Lee Garcia, yang muncul dalam "Innocence Muslim,"
meminta hakim memutuskan agar video itu dihapus. Namun gugatan itu
ditolak, Ahad (23/9).
Pengacara Garcia, Cris Armenta, mengatakan, kliennya berencana akan
kembali ke pengadilan dalam waktu tiga minggu dengan lebih banyak bukti
yang mendukung kasusnya.
Video yang diposting di YouTube itu memicu protes keras dari sejumlah
negara di Timur Tengah. Gedung Putih sebenarnya sudah meminta YouTube
menarik video itu namun perusahaan menolaknya karena tidak ada
pelanggaran dalam isinya.
Garcia menggugat terjadinya penipuan dan fitnah kepada kepada Google,
yang memiliki YouTube, dan orang yang di balik pembuatan film itu
Nakoula Basseley Nakoula, yang telah bersembunyi.Ia meminta Google,
sebagai pemilik YouTube, untuk tidak mengaktifkan lagi peredaran video
film yang penuh penghinaan dan penistaan itu. Namun tim kerja YouTube
menolak melakukan itu, dan tidak mengindahkan keluhan Garcia.
Garcia menyatakan dia ditipu Nakoula dan dalam script ia tidak melihat
Muhammad. Dia juga mengatakan suaranya telah didubbing setelah syuting
selesai.
Timothy Alger, pengacara yang mewakili Google mengatakan, perusahaan
tidak harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi antara Garcia dan
pembuat film.
Namun untuk beberapa negara YouTube telah memblokir penggunanya untuk
menonton trailer itu. Seperti di Arab Saudi, Libia dan Mesir. Begitupula
dengan Indonesia dan India, karena melanggar undang-undang di
negara-negara tersebut.(Huffingtonpost/MEL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar