Minggu, 23 September 2012

Innocence of Muslims Tetap Ada di YouTube

 Trailer film Innoncence of Muslim berdurasi 14 menit itu akan tetap ada di YouTube. Gugatan dari aktris yang main di film itu, Cindy Lee Garcia, tidak dikabulkan hakim di Pengadilan Tinggi Los Angeles. Menurut pengamat hukum sangat sulit menggugat Google untuk kasus ini.

Ahli hukum mengatakan putusan itu cenderung menentang pengunjuk rasa film itu. Gugatan sedikit memiliki kesempatan untuk berhasil karena hukum federal melindungi pihak ketiga yang menangani konten.

Cindy Cohen, Direktur Hukum Electronic Frontier Foundation, mengatakan Garcia memiliki klaim terhadap pembuat film tetapi tidak terhadap Google. "Undang-undang melindungi Google di sini karena mereka bukan produsen film," kata Cohen. "Anda tidak menginginkan situasi di mana tuan rumah bertanggung jawab atas konten. Lalu tidak ada yang pernah menjadi tuan rumah.."

Putusan itu dibacakan hakim pada Kamis lalu. Hakim Luis Lavin menolak permintaan Garcia karena ia dianggap belum bisa memperlihatkan kesepakatan dengan si pembuat Film "Innocence Muslim" dan pria di balik film itu dalam salinan gugatannya.

Sebelumnya Cindy Lee Garcia, yang muncul dalam "Innocence Muslim," meminta hakim memutuskan agar video itu dihapus. Namun gugatan itu ditolak, Ahad (23/9).

Pengacara Garcia, Cris Armenta, mengatakan, kliennya berencana akan kembali ke pengadilan dalam waktu tiga minggu dengan lebih banyak bukti yang mendukung kasusnya.

Video yang diposting di YouTube itu memicu protes keras dari sejumlah negara di Timur Tengah. Gedung Putih sebenarnya sudah meminta YouTube menarik video itu namun perusahaan menolaknya karena tidak ada pelanggaran dalam isinya.

Garcia menggugat terjadinya penipuan dan fitnah kepada kepada Google, yang memiliki YouTube, dan orang yang di balik pembuatan film itu Nakoula Basseley Nakoula, yang telah bersembunyi.Ia meminta Google, sebagai pemilik YouTube, untuk tidak mengaktifkan lagi peredaran video film yang penuh penghinaan dan penistaan itu. Namun tim kerja YouTube menolak melakukan itu, dan tidak mengindahkan keluhan Garcia.

Garcia menyatakan dia ditipu Nakoula dan dalam script ia tidak melihat Muhammad. Dia juga mengatakan suaranya telah didubbing setelah syuting selesai.

Timothy Alger, pengacara yang mewakili Google mengatakan, perusahaan tidak harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi antara Garcia dan pembuat film.

Namun untuk beberapa negara YouTube telah memblokir penggunanya untuk menonton trailer itu. Seperti di Arab Saudi, Libia dan Mesir. Begitupula dengan Indonesia dan India, karena melanggar undang-undang di negara-negara tersebut.(Huffingtonpost/MEL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar